Potensi laut kita tak terkira nilainya tetapi kemampuan anak bangsa menjaga keutuhanya masih sangat rendah. Badan Maritim Internasional (IMB) pernah menyatakan, perairan di Indonesia merupakan kawasan dengan tingkat kriminalitas tertinggi. Tapi kemampuan Indonesia mengamankan kekayaanya itu sangat rendah tidak hanya minim peralatan tetapi juga terbatasnya sumber daya manusia yang dimiliki negeri bahari ini.
Luas Lautan kita mencapai 5,8 juta kilometer persegi menyimpan kekayaan tak terkira, kandungan laut berupa ikan, rajungan, minyak, karang, rumput laut, dan masih banyak lagi belum lagi dikaitkan sebagai objek wisata pendek kata laut laksana surga yang menjanjikan kemakmuran.
Tapi sebelum laut bisa memberi kesejahteraaan untuk rakyat segudang persoalan yang ada mesti disingkirkan terlebihdahulu, dimulai dari memberantas tindak criminal seperti penyelundupan, pencurian hasil laut, pencemaran, hingga ancaman intervensi kepentingan asing.
TNI AL masih menjadi andalan untk mengatasi berbagai persoalan itu. Tapi seperti kita tahu angkatan laut kita masih memakai armada yang renta dengan rata-rata tahun pembuatan 1950-an dan tahun rekondisi 1980-an, kapal yang dimilki 120 unit, hanya sekitar separuh darih kebutuhan ideal.
Disisi lain, kondisi SDM di bidang kelautan juga sama-sama terbatas , tenaga terampil tingkat menengah dan juga modal untuk memanfaatkan potensi laut sangat kurang.
Minimnya stok SDM karena system pendidikan kejuruan laut masih tertinggal. Selain itu sarana dan prasarana pendidikan di daerah pantai juga sangat minim akibatnya masyarakat nelayan tak dapat mengolah sumber daya hayati dan non hayati secara maksimal.
Kurangnya kemampuan sumber daya manusia tidak hanya dalam hal ketrampilan juga rendahnya kesadaran perlunya menjaga kebersihan laut karena selama ini laut dipandang sebagai tempat sampah ini pula yang memicu tak terkendalinya ambang pencemaran terutama di pantai.
Di daerah seperti teluk Jakarta, pesisir Surabaya dan pesisir makasar tingkat pencemaranya telah melewati ambang batas baku mutu. Di teluk Jakarta menurut hasil riset LIPI biota lautnya sudah mengandung logam berat seperti Pb, Zn, Cd, dan Fe
Tingkat pencemaran yang makin tinggi ini terjadi karena dua hal yakni masyarakat masih memandang laut sebagai tempat pembuangan sampah yang kedua tidak padunya kerja sama lintas sektoral dari aparat pemerintah . pelbagai kegagalan mengoptimalkan potensi laut mengakibatkan Negara dirugikan sekitar 30 trilyun pertahun. Jadi untuk menjadikan laut sebagai sumber kesejahteraan rakyat tantanganya juga masih terentang seluas bahari (Gatra, Edisi Januari 2006) dipublikasikan oleh Oman Panorama AAG, SH (ghoib_mu@yahoo.co.id) http://sumberdayalaut.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar