Kepiting
Callinectes sapidus
| ||||||||||||||
Klasifikasi ilmiah | ||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| ||||||||||||||
Superfamilies | ||||||||||||||
|
Kepiting terdapat di semua samudera dunia. Ada pula kepiting air tawar dan darat, khususnya di wilayah-wilayah tropis.
Kepiting beraneka ragam ukurannya, dari ketam kacang, yang lebarnya hanya beberapa milimeter, hingga kepiting laba-laba Jepang, dengan rentangan kaki hingga 4 m .
Anatomi
Kepiting sejati mempunyai lima pasang kaki; sepasang kaki yang pertama dimodifikasi menjadi sepasang capit dan tidak digunakan untuk bergerak. Di hampir semua jenis kepiting, kecuali beberapa saja (misalnya, Raninoida), perutnya terlipat di bawah cephalothorax. Bagian mulut kepiting ditutupi oleh maxilliped yang rata, dan bagian depan dari carapace tidak membentuk sebuah rostrum yang panjang. Insang kepiting terbentuk dari pelat-pelat yang pipih (”phyllobranchiate”), mirip dengan insang udang, namun dengan struktur yang berbeda.Kepiting atau ketam jantan dan betina mudah dibedakan dengan melihat ekornya, yang terlipat di bawah (atau di ‘depan’) tubuhnya dan nampak seperti segitiga bersegmen-segmen. Yang jantan cenderung sempit, dan yang betina melebar, kadang-kadang berisi ribuan telur hingga nampak menganga.
Kepiting dan rajungan adalah jenis hewan yang sangat mirip. Perbedaannya hanya terletak pada kaki yang paling belakang; pada rajungan kaki yang terakhir itu merupakan sejenis anggota tubuh yang pipih tetapi lonjong (tidak runcing seperti kaki lainnya) yang umumnya digunakan untuk berenang. Rajungan juga lebih umum ditemukan di laut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar